Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Almayla Taorayudha, mahasiswa program studi Manajemen angkatan 2024, berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Esai Nasional dalam rangkaian Agribusiness Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada bulan Februari 2025. Kompetisi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Berita CSDU
Tim mahasiswa Tycoon Universitas Gadjah Mada menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini tim yang terdiri dari Gustav Susanto (Manajemen 2022), M. Hilmy Naufal (Akuntansi 2022), Najwa Waq’iah (Manajemen 2022), Nikita Dinda Azizah (Manajemen 2022), dan Farras Maula Audina (Teknik Industri 2022) berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Woolpower Case pada final ajang Susilo Business+Ethics Case Competition 2025 di Swedia pada 6 Juni 2025 .
Selain itu, tim FEB UGM juga berhasil meraih juara 3 pada kategori Single Technologies. Atas prestasi tersebut tim dinobatkan sebagai Juara Umum 3.
Kemampuan berbicara di depan umum dan menyampaikan ide secara efektif merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai untuk mendukung kesuksesan di dunia akademik dan profesional. Praktisi komunikasi, Siwi Lungit membagikan wawasan dan pengalamannya dalam membangun kepercayaan diri saat public speaking dalam pelatihan softskill bertajuk “Speak Confidently to Achieve: Presentation Skill” yang berlangsung pada Jumat – Sabtu, 16-17 Mei 2025 di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 8, FEB UGM.
Bunga bukan hanya sekadar hiasan yang memanjakan mata. Di tangan yang tepat dan melalui proses yang penuh makna, bunga bisa menjadi media untuk mengungkapkan perasaan, mengenali diri, dan bahkan membangkitkan kepercayaan diri. Mahasiswa FEB UGM diajak untuk mengekspresikan diri melalui workshop The Language of Flowers yang diadakan oleh Career and Student Development Unit (CSDU) FEB pada 23 Mei 2025.
Kepala CSDU FEB UGM, Dewi Fatmawati, S.E., M.Ec., Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dalam mengekspresikan diri melalui kreativitas. Dalam kegiatan merangkai bunga tersebut, turut dihadirkan psikolog untuk membantu para mahasiswa menggali makna emosional di balik pilihan bunga yang dirangkai.
Dalam rangka mendukung kesejahteraan mahasiswa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui Career and Student Development Unit (CSDU) kembali menjalankan program Mood Booster selama periode Ujian Akhir Semester (UAS) semester genap tahun ajaran 2025/2026. Program ini diwujudkan dengan menyediakan sarapan gratis bagi mahasiswa selama UAS. FEB UGM menyediakan 150 porsi makanan dengan berbagai varian menu setiap harinya mulai Senin, 2 Juni 2025 hingga Jumat, 13 Juni 2025.
Dengan semakin meningkatnya persaingan di dunia kerja, perusahaan kini tidak lagi hanya menilai pelamar dari nilai akademik atau daftar riwayat hidup (CV) semata. Banyak perusahaan mulai melihat bagaimana personal branding seseorang, baik melalui jejak digital di internet maupun reputasi di lingkungan sekitar. Bagi mahasiswa, memiliki personal branding yang kuat merupakan nilai tambah yang signifikan.
Career Consultant, Maya Septriana menyebutkan personal branding bukan sekadar alat untuk membuat seseorang terlihat menonjol, tetapi juga untuk membangun kepercayaan, kredibilitas, dan membuka jalan menuju peluang karir yang lebih luas. Namun, sebelum membangun personal branding, penting bagi seseorang untuk terlebih dahulu memahami dirinya sendiri.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menyelenggarakan Entrepreneurship Expo dan Talkshow dengan mengusung tema “Sparking Innovation, Creating Impact.” Acara ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menampilkan ide bisnis mereka sekaligus berkompetisi dalam suasana inovatif dan kolaboratif. Dari 50 stan yang ditampilkan, terdiri dari 38 tim mahasiswa dan 12 UMKM mitra binaan FEB UGM, tiga tim berhasil mencuri perhatian juri dan meraih gelar juara dalam kompetisi ide bisnis.
Tim mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil meraih Juara 3 dalam kompetisi essai nasional Clash of University 2025, yang diselenggarakan oleh Departemen Keilmuan dan Pengembangan Karir BEM FEB UPN Veteran Yogyakarta pada 8 Juni 2025 di kampus setempat. Tim mahasiswa FEB UGM yang tergabung dalam tim Urip Golek Makna beranggotakan dua mahasiswa Manajemen angkatan 2024 yaitu Azzumaraa Akmalia dan Sovalia Intan Asri.
Azzumaraa menjelaskan bahwa kompetisi ini diikuti oleh 38 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam kompetisi tersebut seluruh tim diminta untuk mengirimkan esai dengan tema “Next-Gen Economy: Peran Mahasiswa dalam Disrupsi Digital dan Ekonomi Masa Depan”. Selanjutnya, lima tim terbaik berhak melaju ke babak final untuk memaparkan gagasan esai yang diajukan. Tim tersebut berasal dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Pertamina, dan UPN Veteran Yogyakarta.
Di balik unggahan prestasi, senyum saat rapat organisasi, dan obrolan santai di kantin, bisa jadi ada seseorang yang sangat lelah menjalani hidupnya. Bukan lelah fisik semata, tapi lelah karena terus merasa harus terlihat baik-baik saja. Kita, sebagai mahasiswa, seringkali terbiasa menyembunyikan tekanan dalam diam, tetap tampil tenang di permukaan, meski sebenarnya sedang kewalahan. Fenomena inilah yang dikenal sebagai Duck Syndrome.
Ibarat seekor bebek yang tampak mengapung anggun di permukaan air, padahal di bawahnya kakinya sedang mendayung panik, begitulah banyak dari kita menjalani kehidupan perkuliahan. Terlihat santai dan terkontrol, padahal sedang berusaha keras agar tidak “tenggelam” dalam tuntutan hidup akademik dan sosial. Duck syndrome atau floating duck syndrome adalah kondisi ketika seseorang tampak tenang dan baik-baik saja dari luar, padahal sebenarnya sedang berjuang keras secara mental dan emosional di balik layar (Travers, 2024). Istilah ini diibaratkan seperti bebek yang terlihat tenang di permukaan air, tapi kakinya mengayuh cepat di bawahnya. Awalnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan fenomena di kalangan mahasiswa Stanford University. Namun, pada kenyataannya, kondisi serupa banyak dialami oleh mahasiswa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, sebagai respons atas tekanan dalam menyeimbangkan tuntutan akademik, aktivitas nonakademik, dan kehidupan sosial (Riley, 2023).
Apa Itu Gaya Hidup Sehat dan Mengapa Kita Perlu Peduli?
Gaya hidup sehat merupakan pola hidup yang mendukung keseimbangan fisik, mental, dan sosial secara menyeluruh. WHO (1999) mendefinisikan gaya hidup sehat (healthy lifestyle) sebagai cara hidup yang bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit serius dan kematian dini. Gaya hidup sehat berarti mempertahankan kondisi optimal tubuh dan pikiran melalui konsumsi makanan bergizi, aktivitas fisik rutin, istirahat cukup, pengelolaan stres, serta menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan.