Di era digital ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupa sehari-hari, terutama bagi generasi muda yang mengandalkan perangkat digital untuk belajar, bersosialisasi, dan menghibur diri. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat memberikan dampak yang negatif bagi penggunanya. Inilah yang mendorong semakin banyak orang untuk melakukan digital detox, yaitu upaya sadar untuk mengurangi penggunaan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan mental.
Dalam era yang semakin maju, kehadiran teknologi dan media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi dan menjalani kehidupan sehari-hari. Standar dan gaya hidup seseorang seakan-akan bisa didefinisikan melalui cara mereka berinteraksi di dunia maya. Banyak orang
merasa terdorong untuk memenuhi ekspektasi yang diciptakan di media sosial, seperti menunjukkan pencapaian atau penampilan tertentu untuk mendapatkan pengakuan sosial. Akibatnya, tanpa disadari, tekanan sosial ini sering kali menimbulkan stres karena seseorang merasa harus mengikuti standar yang tidak realistis.