Lebaran merupakan momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang, karena menjadi waktu berkumpul bersama keluarga besar, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali silaturahmi. Namun, bagi kita, terutama yang masih dalam perjuangan menyelesaikan studinya, momen ini sering kali menjadi ajang pertanyaan basa-basi yang terkadang justru menimbulkan ketidaknyamanan. Pertanyaan seperti “Kapan lulus?”, “Kok belum kerja?”, atau “Kapan nikah?” sering kali terdengar sepele, tetapi bagi sebagian orang, terutama kita yang sedang menghadapi tekanan akademik atau persoalan pribadi, pertanyaan-pertanyaan ini bisa terasa seperti tekanan sosial. Bahkan, pertanyaan mengenai perubahan fisik, seperti “Kok gendutan?” atau “Sekarang kurusan ya?”, juga bisa membuat kita merasa tidak nyaman.
Dalam budaya Indonesia, basa-basi sering kali dianggap sebagai bentuk kepedulian dan keakraban. Namun, hal ini tidak jarang justru menjadi pemicu kecemasan dan tekanan mental, terutama jika kita merasa belum mencapai ekspektasi sosial tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini agar tetap merasa nyaman dan dapat menikmati momen lebaran dengan tenang.
Berita CSDU
Keterampilan pertolongan pertama psikologis dibutuhkan dalam berbagai situasi krisis seperti perubahan lingkungan, masalah hubungan, atau pengalaman traumatis. Untuk mendukung kesehatan mental mahasiswa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar pelatihan Psychological First Aid (PFA) pada Jumat (28/2/2025) di Ruang U-103.
Sesi pelatihan yang diisi oleh Psikolog Career and Student Development Unit (CSDU), Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Dalam pelatihan tersebut Anisa menekankan bahwa PFA dapat dilakukan oleh siapapun tanpa harus memiliki latar belakang profesional.
Program magang menjadi salah satu jalan membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan membangun relasi. Terlebih, magang di tempat yang prestisius seperti Bank Indonesia (BI) adalah impian bagi sebagian besar mahasiswa, termasuk di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Juan Kenneth Demarco, mahasiswa Program Sarjana Studi Ilmu Ekonomi angkatan 2021 ini menjadi salah satu mahasiswa yang berhasil mendapatkan kesempatan berharga magang di BI sebagai researcher dan data analyst melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Yuk, simak kisahnya!
Ngopi sambil nugas? Nongkrong bareng teman? Atau sekadar mencari camilan lezat? Kini, mahasiswa FEB UGM tak perlu bingung mencari tempat yang nyaman dan terjangkau. Ada tiga kafe kekinian yang belum lama ini hadir di kampus FEB UGM yang siap memanjakan lidah dan mendukung produktivitas kalian yaitu Naroo, Soakin, dan MilkyMoo.
Dengan konsep modern, suasana nyaman, serta menu variatif, ketiga kafe ini tak hanya menawarkan pengalaman kuliner yang unik, tetapi juga mengusung nilai keberlanjutan dan kreativitas dalam berwirausaha. Yuk, kenalan lebih dekat dengan ketiganya!
Journaling atau menulis jurnal merupakan salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan mental. Dengan menulis jurnal, seseorang memiliki ruang yang aman untuk mencurahkan semua kekhawatiran, ide-ide, ataupun rencana yang ingin dilakukan tanpa takut akan dikritik. Dengan menuliskan semua pikiran, perasaan, dan pengalaman, membantu meningkatkan kesadaran diri dan memahami apa yang sedang dirasakan. Dengan begitu, lebih mudah mengenali sumber stres dan menemukan cara untuk mengelolanya.
Psikolog Carreer and Student Development Center (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyampaikan journaling dapat dilakukan oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Menulis di jurnal secara teratur dapat meningkatkan kesadaran akan perasaan atau tekanan apa yang sedang dialami diri sendiri. Journaling terdiri dari berbagai jenis, seperti gratitude journal yang digunakan untuk menulis hal-hal yang disyukuri, bullet journal untuk menulis rencana pribadi, jurnal untuk melepaskan emosi, dan therapy journal yang dapat membantu proses penyembuhan trauma atau terapi emosional.
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil menyabet juara pertama Business Case Competition di ajang Entrepreneur Day 2025 yang diselenggarakan oleh Program Studi S1 Business Universitas Prasetya Mulya pada Minggu, 19 Januari 2025.
Mereka adalah Raisa Aulia Pratistha Putri dan Vittorio Valero Salim dari Prodi Manajemen angkatan 2022. Keduanya tergabung dalam tim Dolphin Group yang juga beranggotakan mahasiswa Manajemen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Ali Alexander (Manajemen 2021), mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang berhasil meraih First Runner Up dalam kompetisi ASEAN Investment Challenge 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh CGS International pada 12-13 Februari 2025 di Bursa Malaysia, Exchange Square, Bukit Kewangan, Kuala Lumpur.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari seluruh wilayah ASEAN, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan negara lainnya. Peserta harus melewati serangkaian tahapan seleksi yang ketat, mulai dari pendaftaran hingga pengajuan strategi investasi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui Career and Student Development Unit (CSDU) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kewirausahaan mahasiswa. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan mengirimkan 14 mahasiswa untuk mengikuti NUS Startup Ecosystem Program 2025 berlangsung pada 5 – 12 Januari 2025 di Jakarta dan Bandung.
Empat belas mahasiswa ini berasal dari program studi Akuntansi dan Manajemen FEB UGM, di antaranya Apriana Vika Vianbara (Manajemen 2021), Virdza Anditha Arya Putri (Manajemen 2023), Muhammad Faza Naufal (Manajemen, 2022), Ando Fanda Belvian (Akuntansi 2022), Fazmi Rizki Al Ghifari (Manajemen 2024), Ibnu Zidan Alfarij (Akuntansi 2024), dan Azzumaraa Akmalia (Manajemen 2024).
Istilah self-love atau mencintai diri sendiri kerap dibicarakan sebagai kunci menuju kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. Psikolog Career and Student Development Unit (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., mengatakan self love merupakan penerimaan diri yang mendalam dan tanpa syarat. Hal ini melibatkan pengakuan atas nilai diri, perlakuan baik terhadap diri sendiri, serta memprioritaskan kesejahteraan pribadi.
“Self-love sering disalahpahami sebagai egoisme atau narsisme. Padahal, ini adalah bentuk penghargaan diri yang sehat dan sangat penting untuk mendukung stabilitas mental serta emosional,” jelasnya, Kamis (16/1/2025) di FEB UGM.