Mahasiswa seringkali menjadi kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan mental. Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa 91% Gen Z—yang sebagian besar kini adalah mahasiswa—melaporkan mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres (APA, 2019). Di lingkungan akademik, mahasiswa menghadapi tekanan akademis, sosial, dan ekspektasi pribadi yang tinggi, menjadikan kesehatan mental mereka semakin rawan terganggu. Sebagai tanggapan, berbagai upaya dilakukan untuk menyediakan dukungan yang efektif, salah satunya melalui Mindfulness-Based Art Therapy (MBAT), pendekatan yang menggabungkan mindfulness atau kesadaran penuh dengan art therapy. Monti (2006) menjelaskan bahwa MBAT membantu individu untuk berfokus pada pengalaman mereka di “saat ini” melalui aktivitas seni. Terapi ini terbukti efektif dalam membantu individu mengelola emosi dengan lebih baik, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan ketahanan mental.
Arsip: