Sudah beberapa bulan dunia kampus telah dilewati oleh mahasiswa baru FEB UGM. Banyak tawa, kecewa, khawatir pada indeks nilai, takut menghadapi dosen dan mata kuliah, dan beberapa hal lainnya yang sudah dialami selama paruh waktu menjadi mahasiswa baru. Transisi dari dunia sekolah menengah ke universitas, dari siswa menjadi mahasiswa, mungkin terasa berbeda bagi setiap orang. Ada yang merasa transisi ini mudah, ada yang bilang lumayan berat, dan bahkan beberapa yang merasa sangat berat. Ini merupakan hal yang lumrah bagi mahasiswa sebagai individu dalam menghadapi fase kehidupan yang baru.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berkomitmen menumbuhkembangkan generasi muda yang tangguh, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha. Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah pengembangan soft skills dan kewirausahaan melalui program pra-inkubasi bisnis yang telah diinisiasi sejak tahun 2023.
Dalam upaya mengembangkan pola pikir wirausaha, FEB UGM melalui unit Career and Student Development Unit (CSDU) menyelenggarakan Kick Off Program Pra Inkubasi Bisnis 2025 dan sesi inspiratif pada 10 Oktober 205 di Alumni Corner FEB UGM. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan pola pikir wirausaha dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dalam menghasilkan ide bisnis yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Ericha Mellyana (Manajemen 2023), mahasiswa FEB UGM yang tergabung dalam tim Tiers’ O sukses ajang berhasil menyabet Juara 2 sekaligus gelar Most Valuable Player (MVP Winner) dalam BCA Business Case Competition 2025 yang berlangsung pada 27–30 Agustus 2025 di Menara BCA, Jakarta.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh PT Bank Central Asia Tbk. ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta pada tahap penyisihan dengan hanya 30 peserta terbaik yang berhak melaju ke babak final. Peserta final berasal dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Udayana, Universitas Sumatera Utara (USU), hingga Binus University.
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara pertama di ajang BCA Business Case Competition (BBCC) 2025 yang berlangsung pada 27–30 Agustus 2025 di Menara BCA, Jakarta.
Rr. Hadijah Putri Jasmine dari Program Studi Manajemen angkatan 2023 bersama dengan dua rekannya yang tergabung dalam tim The Managers yaitu Faluna Aga Janitra (SBM ITB) dan Felicia Christalyn (Universitas Prasetiya Mulya) berhasil meraih juara usai menyisihkan puluhan tim lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi bergengsi yang diselenggarakan oleh Bank Central Asia ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta ternama di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Prasetiya Mulya, hingga Binus University.
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang internasional. Pada White Paper Competition Industrial Spectrum 2025, Devita Ananda Pohan (Akuntansi, 2023) yang tergabung dalam tim FiNiX berhasil meraih juara 1 sekaligus penghargaan Best Team Presentation.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri UGM ini diikuti oleh 66 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka berkompetisi mengajukan gagasan terbaiknya dalam sebuah karya tulis ilmiah yang mengusung tema Green Mining Downstream. Kompetisi berlangsung pada 14 September 2025 di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM.
Di tengah jadwal kuliah yang padat, tugas menumpuk, dan kegiatan organisasi yang berjalan bersamaan, kita sering kali merasa perlu mengandalkan multitasking dalam hidup kita. Multitasking terjadi ketika seseorang berusaha melakukan dua tugas secara bersamaan, berpindah dari satu tugas ke tugas lain, atau mengerjakan dua atau lebih tugas dalam waktu yang berdekatan secara cepat (American Psychological Association, 2006). Sebagai contoh, kita sedang mengetik makalah sembari mengikuti rapat daring, atau mendengarkan dosen menjelaskan materi sembari membalas pesan di grup organisasi.
Bagi sebagian mahasiswa, multitasking bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Dengan banyaknya tuntutan dalam satu hari, kemampuan membagi perhatian seakan menjadi keterampilan wajib. Apalagi, kemajuan teknologi membuat kita bisa membuka banyak aplikasi dalam satu layar. Dalam kondisi seperti ini, wajar jika kita merasa multitasking adalah solusi cerdas untuk menghemat waktu. Namun, pertanyaan pentingnya adalah apakah otak manusia memang didesain untuk melakukan banyak hal sekaligus? Contoh sederhananya bisa kita lihat dari percakapan berikut, ketika mahasiswa mencoba menggabungkan berbagai aktivitas dalam satu waktu.
Sebagai seorang mahasiswa, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari diajak teman hangout ke mall, nongkrong sepulang kuliah, hingga ikut jalan-jalan dadakan di akhir pekan, padahal di saat yang sama, ada deadline tugas yang menanti untuk diselesaikan. Sekilas, semua itu tampak sebagai bentuk kontribusi dan keterlibatan. Namun, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri apakah semua itu dilakukan karena benar-benar ingin, atau semata-mata karena takut mengecewakan orang lain? Jika kita pernah merasa bersalah ketika menolak ajakan teman, atau tetap menyanggupi permintaan seseorang meski dalam kondisi lelah, mungkin kita memiliki kecenderungan sebagai seorang people pleaser.
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Almayla Taorayudha, mahasiswa program studi Manajemen angkatan 2024, berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Esai Nasional dalam rangkaian Agribusiness Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada bulan Februari 2025. Kompetisi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Tim mahasiswa Tycoon Universitas Gadjah Mada menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Kali ini tim yang terdiri dari Gustav Susanto (Manajemen 2022), M. Hilmy Naufal (Akuntansi 2022), Najwa Waq’iah (Manajemen 2022), Nikita Dinda Azizah (Manajemen 2022), dan Farras Maula Audina (Teknik Industri 2022) berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Woolpower Case pada final ajang Susilo Business+Ethics Case Competition 2025 di Swedia pada 6 Juni 2025 .
Selain itu, tim FEB UGM juga berhasil meraih juara 3 pada kategori Single Technologies. Atas prestasi tersebut tim dinobatkan sebagai Juara Umum 3.
Kemampuan berbicara di depan umum dan menyampaikan ide secara efektif merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai untuk mendukung kesuksesan di dunia akademik dan profesional. Praktisi komunikasi, Siwi Lungit membagikan wawasan dan pengalamannya dalam membangun kepercayaan diri saat public speaking dalam pelatihan softskill bertajuk “Speak Confidently to Achieve: Presentation Skill” yang berlangsung pada Jumat – Sabtu, 16-17 Mei 2025 di Auditorium Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 8, FEB UGM.