Mahasiswa seringkali menjadi kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan mental. Penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa 91% Gen Z—yang sebagian besar kini adalah mahasiswa—melaporkan mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres (APA, 2019). Di lingkungan akademik, mahasiswa menghadapi tekanan akademis, sosial, dan ekspektasi pribadi yang tinggi, menjadikan kesehatan mental mereka semakin rawan terganggu. Sebagai tanggapan, berbagai upaya dilakukan untuk menyediakan dukungan yang efektif, salah satunya melalui Mindfulness-Based Art Therapy (MBAT), pendekatan yang menggabungkan mindfulness atau kesadaran penuh dengan art therapy. Monti (2006) menjelaskan bahwa MBAT membantu individu untuk berfokus pada pengalaman mereka di “saat ini” melalui aktivitas seni. Terapi ini terbukti efektif dalam membantu individu mengelola emosi dengan lebih baik, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan ketahanan mental.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar kegiatan art therapy bertajuk “Mindful Creation: Unlocking Peace with Art Therapy” pada 16 Oktober 2024. Acara yang di inisiasi oleh Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM ini bertujuan untuk memberikan ruang aman bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan emosi mereka. Dengan tema refleksi diri, acara ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menghadapi tekanan akademik dengan lebih tenang dan memperkuat kesehatan mental mereka.
Bertempat di Selasar Gedung Learning Center FEB UGM, kegiatan ini diikuti oleh 30 mahasiswa FEB yang berasal dari berbagai angkatan. Mahasiswa diajak untuk meluangkan waktu sejenak dari kesibukan akademik dan merenung melalui seni dengan menggambarkan refleksi pribadi di atas kanvas. Dengan panduan psikolog, peserta berfokus pada pengalaman positif dan pencapaian yang mereka rasakan sepanjang tahun 2024, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Sesi ini tidak hanya sebagai sarana ekspresi diri, tetapi juga membantu mereka untuk mengidentifikasi emosi, mengurangi kecemasan, dan mengembangkan penerimaan diri secara positif.
Psikolog yang memandu sesi ini yaitu Atikah Dian Rahmawati, M.Psi., Psikolog, menjelaskan pentingnya mengenali dan memahami emosi sebagai bagian dari kesejahteraan diri. “Seni adalah media yang aman dan inklusif untuk menyatukan pikiran dan perasaan kita. Mahasiswa di sini diajak untuk lebih memahami diri mereka sendiri, menghadapi emosi yang mungkin sulit diungkapkan secara verbal, dan belajar mengelola stres dengan cara yang sehat,” ujarnya.
Setelah proses menggambar, mahasiswa mengikuti sesi refleksi di mana mereka dapat merefleksikan berbagai perasaan dan pengalaman selama proses art therapy. Banyak peserta merasakan efek relaksasi yang kuat, yang membantu mereka melihat sisi positif dari pengalaman yang telah mereka lalui, meskipun dalam kondisi penuh tekanan. Beberapa mahasiswa mengakui bahwa sesi ini membantu mereka menemukan kembali ketenangan batin dan kemampuan untuk fokus pada aspek positif dalam rutinitas yang sering kali sibuk dan menantang.
Selain sesi menggambar, setiap peserta juga menerima workshop kit berupa notebook dengan worksheet refleksi diri. Worksheet ini disusun untuk membantu mahasiswa memahami emosi mereka dengan lebih baik dan mengenali kekuatan diri mereka, sehingga mereka dapat menjaga keseimbangan mental secara mandiri. Peralatan ini menjadi alat praktis yang dapat mereka gunakan secara berkelanjutan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.
Acara art therapy ini tidak hanya sebagai bentuk peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, tetapi juga termasuk dalam rangkaian acara Dies Natalis FEB UGM yang ke-69. Acara ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan FEB UGM terhadap kesejahteraan mahasiswanya. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif, mendukung, dan sehat secara mental.
Referensi
American Psychological Association. (2019). Gen Z more likely to report mental health concerns. Monitor on Psychology, 50(1). https://www.apa.org/monitor/2019/01/gen-z
Monti, D. A., Peterson, C., Kunkel, E. J., Hauck, W. W., Pequignot, E., Rhodes, L., & Brainard, G. (2006). A randomized, controlled trial of mindfulness-based art therapy (MBAT) for women with cancer. Psycho-Oncology, 15(5), 363-373. https://doi.org/10.1002/pon.988.