Tim Fortuna dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mencatatkan prestasi dari ajang Diponegoro National Capital Market Investment Competition (DINAMIC) 2024. Tim yang beranggotakan Alif Hasan Ramadhan (Akuntansi 2022), Muhammad Rizqy Al Farisi (Akuntansi 2021), berkolaborasi dengan Martinus Kurnia Yunaiko Putra (Ilmu Hubungan Internasional 2021) berhasil menduduki peringkat dua dalam kompetisi yang berlangsung pada 30-31 Agustus 2024 di Universitas Diponegoro, Semarang.
Diponegoro National Capital Market Investment Competition merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB Universitas Diponegoro sebagai rangkaian dari kegiatan Diponegoro Capital Market Day. Kompetisi tahun ini diikuti oleh 39 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa negara dunia.
“Bangga bisa membawa nama FEB UGM yang menjadi satu-satunya perwakilan UGM di kompetisi ini,” ujar Muhammad Al Farisi saat dihubungi Kamis (12/9).
Muhammad Al Farisi menjelaskan bahwa tim Fortun haru perjuangan melalui tiga tahapan seleksi yakni penyisihan, semifinal, dan final. Di babak penyisihan dan penyisihan seluruh tim ditantang untuk membuat makalah riset investasi dengan IDX: INKP dan IDX: BYAN. Berikutnya, di babak final tim-tim terbaik diminta untuk mempresentasikan hasil riset yang telah dilakukan.
“Jadi kami diminta melakukan riset investasi atau equity research. Kami menganalisis secara mendalam sebagai upaya mengevaluasi performa dan prospek perusahaan atau sektor ekonomi tertentu,” paparnya.
Dalam dunia keuangan, equity research memainkan peran penting dalam membantu investor memahami dinamika pasar dan perusahaan secara lebih mendalam, serta meminimalkan risiko yang terlibat dalam pengambilan keputusan investasi. Adapun analisis yang dilakukan, lanjutnya, melibatkan kajian laporan keuangan, tren industri, kondisi pasar, serta manajemen perusahaan. Para analis ekuitas menggunakan data kuantitatif seperti pendapatan, laba, rasio keuangan, dan proyeksi pertumbuhan untuk menilai nilai wajar saham perusahaan. Selain itu, riset ini juga memperhitungkan faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, suku bunga, dan sentimen pasar untuk memperkirakan potensi risiko dan peluang investasi.
“Hasil dari riset investasi biasanya berbentuk laporan yang mencakup analisis fundamental dan rekomendasi seperti buy, hold, atau sell terhadap saham tertentu. Laporan ini digunakan oleh investor institusi maupun individu untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik dan terinformasi,” urainya.