Berkarir di kantor akuntan publik (KAP) yang masuk jajaran big four company tentunya menjadi impian bagi sebagian besar mahasiswa akuntansi. Namun bukan perkara mudah untuk masuk bekerja di salah satu perusahaan big four termasuk PricewaterhouseCoopers (PwC). Lantas keterampilan dan langkah apa saja yang perlu dikuasai dan dipersiapkan agar tembus masuk PwC?
Guna mengenalkan lebih dekat PwC ke mahasiswa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar sesi Campus Hiring PwC bertajuk “PwC Indonesia Roadshow 2024, Build Your Tomorrow with PwC” pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Gedung Pusat Pembelajaran lantai 8 FEB UGM. Kegiatan ini diselenggarakan tidak hanya untuk memperkenalkan PwC namun juga memberikan pembekalan kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia profesional.
Manager Deals Advisory PwC, Alisya Sakti berbagi kiat sukses berkarir di PwC. Ia menekankan bahwa mahasiswa perlu memperkuat kualitas dan sejumlah softskill agar sukses berkarir di PwC. Beberapa diantaranya adalah memiliki rasa tanggung jawab, terbuka pada kritik, kemauan belajar yang kuat, berpikir kritis dan analitis dan komitmen kuat terhadap kualitas pekerjaan.
“Apa yang dipelajari di kampus sangat aplikatif dalam pekerjaan sehari-hari. Dengan menguasai basic skill dan keterampilan teknis di bidang akuntansi dan manajemen akan membantu dalam memahami proyek yang ada di PwC,” tegas Alisya saat Career Talk Session.
Sementara itu, Manager Tax & Legal Services PwC, Dessy Trisnawati menyebutkan pentingnya willingness to learn dan komitmen pada kualitas. Mengapa kedua hal tersebut penting? Ia menjelaskan bahwa dunia berkembang cukup pesat sehingga karyawan yang mau belajar dapat segera beradaptasi menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang ada. “Setiap tahun, tantangan semakin besar, tapi itulah yang membuat kita semakin kuat,” ujarnya.
Sementara Manager Risk Assurance PwC, Muhammad Sani membagikan pengalaman bekerja di PwC. Sejak awal bergabung di PwC ia merasakan lingkungan kerja yang sangat suportif.
“Saya bisa belajar banyak, berkolaborasi dengan tim yang menyenangkan dan ada kesempatan untuk berpindah unit jika tertarik dengan proses bisnis lain,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Manager Consulting. Semenjak bergabung di PwC, ia merasakan mekanisme umpan balik yang sangat baik dengan jenjang karir yang jelas. Hidayah menambahkan PwC menerapkan pola kerja agile yang memungkinkan fleksibilitas dalam bekerja.
Sebelumnya pada sesi A Glimpse into PwC Indonesia, Human Capital Manager PwC, mengenalkan profil perusahaan. Intan juga menjelaskan nilai-nilai perusahaan seperti Care, Remaining Inquisitive, Make a Difference, Act with Integrity, dan Work Together. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar bagi karyawan untuk berkontribusi secara efektif dalam lingkungan kerja.
Ia menambahkan bahwa PwC mendukung kesejahteraan karyawan yang diwujudkan melalui Wellness Society.
“Kita sediakan Wellnes Society sebagai wadah untuk kegiatan olahraga dan hobi dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan karyawan,” ungkapnya.
Campus Hiring ini dibuka oleh Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. menyampaikan sambutan hangatnya dengan mengapresiasi kehadiran PwC serta mahasiswa dari berbagai universitas yang berkumpul di FEB UGM. Gumilang berpesan agar mahasiswa tak berhenti belajar setelah lulus dari FEB UGM. Ia pun mendorong mahasiswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan terus mengasah keterampilan teknis dan softskill yang menjadi krusial dalam dunia kerja.
Acara ini diikuti oleh 300 mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Sebelas Maret. Salah satu peserta dari Universitas Islam Indonesia, Dina Parisya mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti sesi dan rektrutmen ini.
“Saya tertarik untuk ikut rekrutmen ini karena adanya sesi career talk yang memberikan banyak wawasan terutama mengenai cara untuk meningkatkan career path. Berbekal pengalaman saya di bidang audit, saya berharap dapat memulai karier saya di salah satu perusahaan Big Four,” jelasnya.