Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • SDG 11
  • SDG 11
Arsip:

SDG 11

Raih Juara Utama ASEAN Investment Challenge 2024, Mahasiswa FEB UGM Wakili Indonesia di Tingkat Regional

Berita CSDU Monday, 30 December 2024

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Binsis (FEB) UGM, Ali Alexander, pada ajang ASEAN Investment Challenge 2024. Mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021 ini berhasil meraih gelar Champion atau Juara Utama di Indonesia di kompetisi bergengsi tersebut.

Kemenangan di level nasional tersebut membawanya melaju mewakil Indonesia di kompetisi tingkat regional yang akan diselenggarakan pada bulan Januari 2025 mendatang. Tak hanya itu, ia juga berhak membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp70.000.000,00.

ASEAN Investment Challenge merupakan sebuah kompetisi investasi tahunan terkemuka yang diselenggarakan oleh CGS International. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong pemahaman mahasiswa mengenai investasi berkelanjutan serta berkontribusi dalam membangun pasar saham yang kuat di masa depan. Dengan tema “Your Galaxy Your Way!,” kompetisi di tingkat country level tahun ini berlangsung selama empat bulan yaitu sejak Agustus hingga November 2024.

Sebagai kompetisi investasi terkemuka di Asia Tenggara, ASEAN Investment Challenge 2024 diikuti oleh seribu lebih mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia. Adapun, kompetisi ini dibagi menjadi dua tingkat, yaitu country level dan regional level. Pada tahap country level, peserta dari masing-masing negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, berkompetisi dalam serangkaian tantangan investasi. Tingkat ini terdiri dari tahap registrasi peserta, tahap pembelajaran atau learning journey, dan tahap country level challenge yang berlangsung selama enam minggu (21 Oktober-29 November 2024). Kemudian, tiga pemenang utama di masing-masing country level challenge akan berlaga mewakili negaranya di regional level challenge yang akan diselenggarakan pada Januari 2025.

Kasus utama dalam kompetisi ini adalah merancang strategi investasi yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi. Dalam memecahkan kasus ini, peserta dituntut untuk membangun portofolio saham yang efisien dengan return lebih besar dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu dengan memperhatikan diversifikasi, mematuhi kriteria ESG (Environmental, Social, Governance), memiliki Margin of Safety yang tinggi, serta mencari peluang dari perusahaan yang terlibat dengan aksi korporasi, seperti akuisisi atau merger.

Ali berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan menerapkan strategi berbasis analisis fundamental yang mendalam. Ia memprioritaskan saham-saham perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan valuasi yang murah untuk menghindari downside. Selain itu, Ali juga jeli melihat peluang dari aksi korporasi seperti akuisisi atau merger yang dapat mendorong kenaikan harga saham secara signifikan. Dengan solusi yang ditawarkan, Ali berhasil membangun portofolio dengan return lebih tinggi dari IHSG sekaligus mendukung prinsip keberlanjutan ESG. “ Strategi yang saya buat ini sudah terbukti efektif selama periode trading tertentu dan dapat menghasilkan kinerja yang jauh lebih unggul dibandingkan indeks pasar,” jelasnya baru-baru ini.

Meskipun berhasil keluar sebagai juara utama, perjalanan Ali menuju juara tidaklah mudah. Ia mengaku sempat menghadapi tekanan yang tinggi selama kompetisi. Tekanan datang dari persaingan ketat dari peserta lain serta tekanan untuk menghasilkan keputusan investasi yang tepat. Namun, ia mengaku dapat melewati serangkaian proses kompetisi yang panjang dan meraih juara dengan tetap fokus dan tenang. Ia juga merasa percaya diri dengan strategi yang dirancangnya.

Ali mengungkapkan bahwa ia memprioritaskan analisis fundamental untuk memilih saham dari perusahaan yang memiliki potensi besar, termasuk yang sedang atau akan melakukan aksi korporasi seperti akuisisi atau merger. Dengan keyakinan pada pendekatan berbasis riset ini, ia berhasil mengelola tekanan kompetisi dan mengambil keputusan yang terukur. Strategi ini terbukti efektif, memungkinkan dirinya menghasilkan return yang jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG.

Dalam mengikuti kompetisi ini, Ali mendapat dukungan dari banyak pihak. Dalam persiapannya ke tingkat regional, Ali mendapatkan bimbingan dari Eddy Junarsin, Ph.D., CFP., dosen FEB UGM yang juga sempat membantunya mempelajari valuasi untuk kompetisi keuangan di semester tiga. Ke depannya, Ali berharap dapat memberikan yang terbaik di tahap regional ASEAN. “Saya merasa bangga dapat meraih juara. Untuk tahap selanjutnya, saya mohon dukungan dari semua pihak agar dapat terus melangkah dengan baik dan memenangkan perlombaan,” tambahnya.

Keberhasilan yang diraih Ali ini merupakan bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan strategi yang tepat, kita dapat meraih impian. Prestasinya tidak hanya membanggakan FEB UGM, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Indonesia untuk berani mencoba hal-hal baru dan menghadapi tantangan.

Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum

Sustainable Development Goals

Mahasiswa FEB UGM Ikuti Konferensi The 4th AICEE di Laos

Berita CSDU Friday, 27 December 2024

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Ghozi Naufal Ali berpartisipasi dalam The 4th ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE) di Vientiane, Laos pada 25 September 2024.

Mahasiswa Program Sarjana Studi Ilmu Ekonomi angkatan 2020 ini mengikuti konferensi bersama dengan banyak akademisi meliputi mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, dosen, hingga peneliti dari berbagai negara di kawasan ASEAN, Australia dan Jepang. The 4th ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE) adalah konferensi internasional terkemuka yang diselenggarakan setiap tahun oleh ASEAN Centre for Energy (ACE) sebagai wadah diskusi bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan pebisnis terkait isu energi dan lingkungan di wilayah Asia Tenggara.

Tahun ini Kementerian Energi dan Pertambangan Laos menjadi tuan rumah penyelenggara dengan mengusung tema “Charting ASEAN’s Energy Future for Regional Interconnectivity and Resilience”. Tema ini bertujuan untuk membahas isu-isu lintas disiplin dan lintas sektor guna mempromosikan ASEAN Energy Blueprint dan prioritas energi di bawah kepemimpinan Laos sebagai Ketua ASEAN.

Dalam konferensi tersebut Ghozi mempresentasikan paper berjudul “Quantifying the Health Factor as a Mediator of the Pollution-Productivity Relationships ini Indonesia”. Dalam paper tersebut Ghozi fokus menyoroti dampak polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. “Saat itu saya menyampaikan kalkulasi dampak yang timbul dari polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan instrumen kesehatan,” jelasnya.

Ghozi mengkaji kalkulasi dampak polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia dengan menggunakan data longitudinal Indonesia dari dua periode yakni 2007 dan 2014). Selain itu ia juga menggunakan data citra satelit untuk mempresentasikan data polusi udara secara lebih akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polusi udara memiliki dampak negatif terhadap produktivitas pekerja, dengan kesehatan sebagai faktor dominan yang memediasi hubungan tersebut.

Lebih lanjut Ghozi menceritakan pada sesi presentasi, setiap presenter dibagi berdasarkan sub-tema dari penelitian mereka. Ia masuk ke dalam sub-tema Environment, Policy, and Socioeconomics. Dalam sesi tersebut Ghozi mempresentasikan paper-nya, tetapi ia tidak hanya mendapatkan pertanyaan mengenai data dan metodologi yang digunakan saja, tetapi juga mendapatkan masukan dari para peserta dan panelis, sehingga membantunya meningkatkan kualitas penelitiannya.

Ghozi mengaku jika sebelumnya tidak terlalu berfokus pada konferensi. Namun setelah mendapatkan informasi dari temannya mengenai konferensi ini , ia menjadi tertarik karena karena tema yang diangkat relevan dengan studi yang sedang ia jalani. “Awalnya sih ikutan di esai dan KTI, tapi karena sudah paham statistik dan metodologi, coba naik tingkat ke konferensi dan alhamdulillah ketemu di konferensi internasional. Jadi, lebih ke kebetulan aja sih sebenernya,” ujarnya.

Mahasiswa muda ini memang berhasil unjuk gigi di konferensi internasional. Namun siapa sangka, ia sempat merasa ragu untuk mengikuti konferensi ini karena pertimbangan biaya akomodasi dan perjalanan selama konferensi yang cukup tinggi. Namun, ia beruntung karena FEB UGM sangat mendukung mahasiswanya untuk berkembang dan berprestasi melalui beerbagai keegiatan. Hal itu dibuktikan dengan dukungan penuh dari FEB berupa biaya konferensi, biaya akomodasi perjalanan dan dana operasional selama di Laos. “Bisa dibilang, bantuan dari fakultas itu bantuan full, jadi aku ga perlu mikirin biaya lagi dan cukup persiapan presentasi saja,” ujarnya.

Ghozi juga membagikan tips dan trik untuk teman-teman mahasiswa lain yang ingin mengikuti konferensi internasional. Pertama, perbanyak kemampuan teknis, seperti penulisan akademik, statistik, dan literature review yang bisa didapatkan selama berkuliah dan mengikuti berbagai lomba. Kedua, aktif mencari kesempatan konferensi nasional dan internasional melalui media sosial. Ketiga, aktif bertanya ke orang-orang berpengalaman, baik itu senior maupun dosen. “Kita dapat memulai dari hal yang kita unggulkan dan sukai, serta mengetahui hal apa yang ingin kita kejar di perkuliahan ini. Sembari mengerjakan tugas perkuliahan, kalian dapat aktif mengeksplor hal-hal yang kalian sukai selama perkuliahan. Intinya, jangan takut bertanya dan mencoba!” pungkasnya.

Sumber: Microeconomics Dashboard FEB UGM
Penulis: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Foto: Dok. AICEEE

Sustainable Development Goals

Tim FEB UGM Juara I Ajang Kreasi Karya Tulis Ilmiah Nasional (AKSANA) 2024

Berita CSDU Monday, 2 December 2024

Tim Eggconomy dari Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil meraih juara pertama dalam Ajang Kreasi Karya Tulis Ilmiah Nasional (AKSANA) 2024 pada 27 Oktober 2024 di Universitas Tidar, Magelang.

Dalam lomba yang mengusung tema “Strategi Pembangunan Berkelanjutan melalui Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, dan Penguatan Pariwisata” tim Eggconomy sukses menyabet juara setelah mengajukan karya tulis ilmiah berjudul “Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Pajak sebagai Stimulus untuk Mendorong Adopsi Kendaraan Listrik dalam Upaya Mendukung Ekonomi Berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tim Eggconomy terdiri tiga mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2022 yaitu Adella Wahyu Pradita, Aurel Diyah Agustin, dan Hilda Bhakti Fahrezi di bawah bimbingan Gunawan Wibisono, S.E, M.Acc., CA.

Hilda Bhakti Fahrezi menjelaskan alasan timnya mengajukan tema tersebut melihat tingginya total kendaraan bermotor dan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor di DIY setiap tahunnya. Berawal dari kondisi tersebut, ia dan tim memutuskan untuk meneliti pengaruh pemberian insentif pajak terhadap adopsi kendaraan listrik di DIY. Seperti diketahui Pemerintah DI Yogyakarta telah menetapkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Registrasi Kendaraan Bermotor Listrik sebesar 0%.

“Berdasarkan kebijakan pemerintah daerah yang sudah cukup mendukung, kami ingin mengetahui apakah kebijakan tersebut dapat memengaruhi minat dan keputusan konsumen untuk mengadopsi kendaraan listrik,” terangnya, Jum’at (1/11/2024).

Hilda menjelaskan mereka melakukan penelitian dengan metode kualitatif yaitu melalui wawancara dan studi pustaka. Wawancara dilakukan terhadap responden dengan latar belakang yang beragam mulai dari dosen FEB UGM hingga anggota klub kendaraan listrik di DI Yogyakarta. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian insentif pajak hanya salah satu pendorong adopsi kendaraan listrik.

“Pengaruhnya masih terbatas tanpa diiringi dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan strategi kebijakan yang komprehensif,” jelasnya.

Saat disinggung tentang prestasi yang berhasil diraih, Adella Wahyu Pradita mengungkapkan sangat bangga dan senang bisa meraih juara dalam kompetisi AKSANA 2024 ini. Pasalnya, ia dan tim baru pertama kali mengkuti lomba karya tulis ilmiah selama menjalani kuliah.

“Kami menikmati prosesnya, dari mulai brainstorming ide penelitian, wawancara dengan banyak responden secara offline, hingga penulisan. Rasanya semua effort terbayar tuntas,” paparnya.

Keberhasilan tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing dan fasilitasi dari FEB mulai dari persiapan hingga saat lomba.

“Kami harap capaian ini bisa memotivasi mahasiswa FEB UGM yang lain untuk berkecimpung di lomba penulisan, khususnya lomba yang mengusung tema keberlanjutan,” ucapnya.

Universitas Gadjah Mada

 

Unit Pengembangan Mahasiswa dan Karir

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Depok, Sleman
Yogyakarta 55281

© Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY